Selasa, 26 Juni 2018

Laporan Jaringan Tumbuhan


I.                   JUDUL
MEMPELAJARI JARINGAN PADA TUMBUHAN
II.                TUJUAN
2.1  Setelah selesai praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan jaringan-jaringan penyusun pada tubuh tumbuhan.
III.             DASAR TEORI
Jaringan adalah sekelompok sel dengan fungsi atau struktur yang sama atau dua-duanya. Organ terdiri dari sejumlah tipe jaringan yang bersama-sama melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Organ dasar dari tumbuhan adalah akar, batang, dan daun. Akar adalah organ multiseluler yang menambatkan tumbuhan vaskuler ke dalam tanah, mengabsorpsi mineral dan air, dan menyimpan karbohidrat. Walaupun keseluruhan system akar membantu menambatkan tumbuhan, pada sebagian besar tumbuhan penyerapan air dan mineral terutama terjadi di dekat ujung akar, tempat terdapatnya rambut akar dalam jumlah besar yang meningkatkan area permukaan akar(Campbell, 2008: 2)
Daun pada tumbuhan monokotil pada umumnya memiliki pertulangan daun sejajar atau melengkung yang bertemu di ujung daun. Beberapa anggota tumbuhan monokot mempunyai pertulangan daun menyirip atau menjari.
Akar tumbuhan monokotil merupakan  akar serabut dengan diameter akar satu engan lainnya relative sama. Pada beberapa anggota tumbuhan monokotil mempunyai akar adventif yang tumbuh dari batang dekat permukaan tanah dan berfungsi sebagai penguat batang(Sudarmadi, 1996: 1)
Daun menjari adalah kalau dari ujung tangkai daun keluar beberapa tulang yang memencar , memeperlihatkan susunan seperti jari-jari pada tangan. Sedangkan daun yang sejajar atau bertulang lurus biasanya terdapat pada daun-daun bunga garis yang mempunyai satu tulang di tengah yang besar membujur daun(Citrosupomo, 2000: 1)
Jaringan penyusun batang terdiri dari epidermis, korteks, dan jaringan pengangkut. Jaringan epidermis terdiri dari selapis sel yang menyelubungi batang, sel-selnya berbentuk persegi, dindingnya berlapis kutikula. Pada batang yang mampu melakukan fotosintesisi dijumpai stomata sel-sel epidermis. Korteks sebagian besar terdiri dari perenkim yang merupakan jaringan dasar. Kolenkim sering dijumpai di bagian tepi korteks membentuk silinder utuh atau seperti rusuk-rusuk. Parenkim yang mampu mengadakan fotosintesa disebut klorenkim. Jaringan pengangkut pada batang memiliki empat tipe berdasarkan letak berkasnya, yaitu tipe berkas kolateral, bikolateral, ampivasal, dan ampikribal(Mahriani, 1997: 3)
Pada batang berkas xylem umumnya bergabung dengan berkas floem dalam suatu ikatan berkas pembuluh. Kombinasi xylem dan floem membentuk sistem jaringan pembuluh yang sinambung di seluruh tubuh tumbuhan. Xylem muncul sebagai alat pengangkut air dan zat hara organic untuk jarah jauh, yakni dari akar sampai pucuk sumbu batang di atas tanah, sedangkan floem muncul sebagai alat translokasi zat hara organic hasil fotosintesis kea rah bawah dan ke bagian tumbuhan di bawah tanah(Hidayat, 1995: 2)
Sel-sel parenkim dewasa memiliki dinding primer yang relatif tipis dan fleksibel, dan sebagian besar tidak memiliki dinding sekunder. Saat dewasa, sel parenkim umumnya memiliki vakuola tengah yang besar. Sel parekim berfungsi pada metabolic tumbuhan, yaitu menyintesis dan menyimpan berbagai produk organic.
Sel kolenkim membantu mendukung bagian-bagian tunas tumbuhan yang muda. Sel kolenkim memiliki dinding primer yang lebih tebal daripada sel parenkim, walaupun dinding-dindingnya menebal secara tidak merata. Sel kolenkim tidak memiliki dinding sekunder, dan tidak terdapat agen pengeras lignin pada dinding primernya
Sel sklerenkim berfungsi sebagai unsur pendukung pada tumbuhan, namun dengan dinding sekunder tebal yang biasanya diperkuat oleh lignin. Sel sklerenkim lebih kaku daripada sel kolenkim. Sel sklerenkim dewasa tidak dapat memanjang, dan mereka terdapat di daerah tumbuhan yang telah berhenti tumbuh memanjang(Campbell, 2008:1)
Tanaman dapat menyerap polutan. Bagian tanaman yang berfungsi sebagai penyerap polutan adalah daunnya. Proses pengurangan polutan dilakukan dengan dua cara, diserap dan dijerap. Diserap artinya masuk ke struktur daun melalui stomata, sedangkan dijerap artinya hanya menempel di permukaan daun dan memungkinkan terlepas dan menjadi polutan kembali.
Daun merupakan organ pokok pada tubuh tumbuhan. Pada umumnya berbentuk pipih bilateral, berwarna hijau, dan tempat utama terjadinya fotosintesis. Daun memiliki sruktur mulut daun yang berguna untuk pertukaran gas O2,CO2, dan uap air(Djurumudi dkk, 2014: 1)  
Tumbuhan rumput laut memiliki rhizome, akar, daun, bunga. Rhizome merupakan batang yang terbenam dan merayap secara mendatar dan berbuku-buku. Adapun yang membedakan dengan tumbuhan di darat adalah pada rumput laut tidak ditemukan adanya stomata(Baba dkk, 2012: 1)
 



V.                HASIL PRAKTIKUM
Gambar preparat daun
 







Perbesaran : 
Keterangan :
a.       Epidermis atas
b.      Palisade
c.       Xylem
d.      Floem
e.       Parenkim
f.       Epidermis bawah
Gambar preparat batang
 







Perbesaran : 4x10
Keterangan :
a.       Epidermis
b.      Korteks
c.       Xylem
d.      Floem
Gambar preparat akar
 







Perbesaran : 10x10
Keterangan :
a.       Epidermis
b.      Korteks
c.       Endodermis
d.      Jaringan pengangkut

VI.             PEMBAHASAN
Dalam praktikum ini dilakukan percobaan mengamati jaringan-jaringan penyusun pada tubuh tumbuhan menggunakan bahan preparat awetan penampang akar, batang, dan daun dengan alat mikroskop agar struktur jaringan terlihat jelas. Pengamatan dilakukan dengan meletakkan preparat penampang melintang akar, daun, batang di bawah mikroskop. Kemudian megamati dengan perbesaran lemah ke kuat, dan yang terakhir menggambar juring dari preparat yang menunjukkan jaringan daun, batang, dan akar secara lengkap.  
Jaringan adalah sekelompok sel dengan fungsi atau struktur yang sama atau dua-duanya. Organ terdiri dari sejumlah tipe jaringan yang bersama-sama melaksanakan fungsi-fungsi tertentu.
Jaringan-jaringan penyusun tumbuhan  yang terdiri dari jaringan epidermis yang merupakan jaringan pelindung, jaringan kolenkim yang merupakan jaringan penguat agar tumbuhan tetap berdiri kokoh, jaringan sklerenkim yang juga merupakan jaringan penguat, xylem dan floem sebagai jaringan pengangkut, jaringan gabus sebagai jaringan pelindung , jaringan parenkim yang merupakan jaringan dasar, dan jaringan meristem yang selalu aktif membelah.

VII. PENUTUP
7.1  Kesimpulan
7.1.1  Jaringan-jaringan penyusun tumbuhan dapat dikelompokkan berdasarkan umur, komposisi, dan fungsinya. Berdasarkan umur terdapat jaringan muda dan dewasa, berdasarkan komposisinya terdapat jaringan sederhana dan jaringan majemuk. Sedangkan berdasarkan fungsinya dibagi menjadi jaringan dasar, pelindung, pengangkut, dan penguat.
7.2  Saran
7.2.1    Untuk para asisten diharapkan untuk mengembalikan atau memperlihatkan tugas laporan yang telah dinilai agar praktikan dapat mengetahui letak kesalahan pada laporan tersebut dan diharapkan mengambil soal pretest yang ada di modul saja.
7.2.2    Hendaknya praktikan lebih hati-hati saat menggunakan alat-alat laboratotium dan tidak lupa untuk membersihkan bagian-bagian yang perlu dibersiihkan, tertib saat melakukan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Baba, Idris, dan Tilaar, Ferdinand F, dan Watung, Victor NR. 2012. Struktur Komunitas dan Biomassa Rumput Laut di Perairan Desa  Tumbak Kecamaan Pusomaen.Jurnal Ilmiah Platax.Volum i-1
Campbell, Neil. A dan Jane B Reece. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Citrosupomo, Gembong. 2000. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mda University press
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB
Mahriani. 1997. Anatomi Tumbuhan. Jember: Laboratorium biologi Universitas Jember
Papuangan, Nurmaya, dan Nurhasanah, dan Djurumudi, Mudmainah. 2014. Jumlah dan Distribusi stomata pada tanaman penghijauan di Koata Ternate. Jurnal Bio Edukasi.Volume 3 No 1
Sudarmadi, Hartono. 1996. Tumbuhan Monokotil. Jakarta: PT Penebar Swadaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar