I.
JUDUL
MEMPELAJARI JARINGAN
PADA TUMBUHAN
II.
TUJUAN
2.1 Setelah
selesai praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan jaringan-jaringan
penyusun pada tubuh tumbuhan.
III.
DASAR TEORI
Jaringan adalah sekelompok sel dengan
fungsi atau struktur yang sama atau dua-duanya. Organ terdiri dari sejumlah
tipe jaringan yang bersama-sama melaksanakan fungsi-fungsi tertentu. Organ
dasar dari tumbuhan adalah akar, batang, dan daun. Akar adalah organ
multiseluler yang menambatkan tumbuhan vaskuler ke dalam tanah, mengabsorpsi
mineral dan air, dan menyimpan karbohidrat. Walaupun keseluruhan system akar
membantu menambatkan tumbuhan, pada sebagian besar tumbuhan penyerapan air dan
mineral terutama terjadi di dekat ujung akar, tempat terdapatnya rambut akar
dalam jumlah besar yang meningkatkan area permukaan akar(Campbell, 2008: 2)
Daun pada tumbuhan monokotil pada
umumnya memiliki pertulangan daun sejajar atau melengkung yang bertemu di ujung
daun. Beberapa anggota tumbuhan monokot mempunyai pertulangan daun menyirip
atau menjari.
Akar tumbuhan monokotil merupakan akar serabut dengan diameter akar satu engan
lainnya relative sama. Pada beberapa anggota tumbuhan monokotil mempunyai akar
adventif yang tumbuh dari batang dekat permukaan tanah dan berfungsi sebagai
penguat batang(Sudarmadi, 1996: 1)
Daun menjari adalah kalau dari ujung tangkai
daun keluar beberapa tulang yang memencar , memeperlihatkan susunan seperti
jari-jari pada tangan. Sedangkan daun yang sejajar atau bertulang lurus
biasanya terdapat pada daun-daun bunga garis yang mempunyai satu tulang di
tengah yang besar membujur daun(Citrosupomo, 2000: 1)
Jaringan penyusun batang terdiri dari
epidermis, korteks, dan jaringan pengangkut. Jaringan epidermis terdiri dari selapis
sel yang menyelubungi batang, sel-selnya berbentuk persegi, dindingnya berlapis
kutikula. Pada batang yang mampu melakukan fotosintesisi dijumpai stomata
sel-sel epidermis. Korteks sebagian besar terdiri dari perenkim yang merupakan
jaringan dasar. Kolenkim sering dijumpai di bagian tepi korteks membentuk
silinder utuh atau seperti rusuk-rusuk. Parenkim yang mampu mengadakan
fotosintesa disebut klorenkim. Jaringan pengangkut pada batang memiliki empat
tipe berdasarkan letak berkasnya, yaitu tipe berkas kolateral, bikolateral,
ampivasal, dan ampikribal(Mahriani, 1997: 3)
Pada batang berkas xylem umumnya
bergabung dengan berkas floem dalam suatu ikatan berkas pembuluh. Kombinasi
xylem dan floem membentuk sistem jaringan pembuluh yang sinambung di seluruh tubuh
tumbuhan. Xylem muncul sebagai alat pengangkut air dan zat hara organic untuk
jarah jauh, yakni dari akar sampai pucuk sumbu batang di atas tanah, sedangkan
floem muncul sebagai alat translokasi zat hara organic hasil fotosintesis kea
rah bawah dan ke bagian tumbuhan di bawah tanah(Hidayat, 1995: 2)
Sel-sel parenkim dewasa memiliki dinding
primer yang relatif tipis dan fleksibel, dan sebagian besar tidak memiliki
dinding sekunder. Saat dewasa, sel parenkim umumnya memiliki vakuola tengah
yang besar. Sel parekim berfungsi pada metabolic tumbuhan, yaitu menyintesis
dan menyimpan berbagai produk organic.
Sel kolenkim membantu mendukung
bagian-bagian tunas tumbuhan yang muda. Sel kolenkim memiliki dinding primer
yang lebih tebal daripada sel parenkim, walaupun dinding-dindingnya menebal
secara tidak merata. Sel kolenkim tidak memiliki dinding sekunder, dan tidak
terdapat agen pengeras lignin pada dinding primernya
Sel sklerenkim berfungsi sebagai unsur
pendukung pada tumbuhan, namun dengan dinding sekunder tebal yang biasanya
diperkuat oleh lignin. Sel sklerenkim lebih kaku daripada sel kolenkim. Sel
sklerenkim dewasa tidak dapat memanjang, dan mereka terdapat di daerah tumbuhan
yang telah berhenti tumbuh memanjang(Campbell, 2008:1)
Tanaman dapat menyerap polutan. Bagian
tanaman yang berfungsi sebagai penyerap polutan adalah daunnya. Proses
pengurangan polutan dilakukan dengan dua cara, diserap dan dijerap. Diserap
artinya masuk ke struktur daun melalui stomata, sedangkan dijerap artinya hanya
menempel di permukaan daun dan memungkinkan terlepas dan menjadi polutan
kembali.
Daun merupakan organ pokok pada tubuh
tumbuhan. Pada umumnya berbentuk pipih bilateral, berwarna hijau, dan tempat
utama terjadinya fotosintesis. Daun memiliki sruktur mulut daun yang berguna
untuk pertukaran gas O2,CO2, dan uap air(Djurumudi dkk, 2014: 1)
Tumbuhan rumput laut memiliki rhizome,
akar, daun, bunga. Rhizome merupakan batang yang terbenam dan merayap secara
mendatar dan berbuku-buku. Adapun yang membedakan dengan tumbuhan di darat
adalah pada rumput laut tidak ditemukan adanya stomata(Baba dkk, 2012: 1)
V.
HASIL PRAKTIKUM
Gambar
preparat daun
Perbesaran
:
|
Keterangan
:
a. Epidermis
atas
b. Palisade
c. Xylem
d. Floem
e. Parenkim
f. Epidermis
bawah
|
|||
Gambar
preparat batang
Perbesaran
: 4x10
|
Keterangan
:
a. Epidermis
b. Korteks
c. Xylem
d. Floem
|
|||
Gambar
preparat akar
Perbesaran
: 10x10
|
Keterangan
:
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Jaringan
pengangkut
|
VI.
PEMBAHASAN
Dalam
praktikum ini dilakukan percobaan mengamati jaringan-jaringan penyusun pada tubuh tumbuhan menggunakan bahan preparat awetan
penampang akar, batang, dan daun dengan
alat mikroskop agar struktur jaringan terlihat jelas. Pengamatan dilakukan
dengan meletakkan preparat penampang melintang akar, daun, batang di bawah
mikroskop. Kemudian megamati dengan perbesaran lemah ke kuat, dan yang terakhir
menggambar juring dari preparat yang menunjukkan jaringan daun, batang, dan
akar secara lengkap.
Jaringan
adalah sekelompok sel dengan fungsi atau struktur yang sama atau dua-duanya.
Organ terdiri dari sejumlah tipe jaringan yang bersama-sama melaksanakan
fungsi-fungsi tertentu.
Jaringan-jaringan
penyusun tumbuhan yang terdiri dari
jaringan epidermis yang merupakan jaringan pelindung, jaringan kolenkim yang
merupakan jaringan penguat agar tumbuhan tetap berdiri kokoh, jaringan
sklerenkim yang juga merupakan jaringan penguat, xylem dan floem sebagai
jaringan pengangkut, jaringan gabus sebagai jaringan pelindung , jaringan
parenkim yang merupakan jaringan dasar, dan jaringan meristem yang selalu aktif
membelah.
VII. PENUTUP
7.1
Kesimpulan
7.1.1
Jaringan-jaringan
penyusun tumbuhan dapat dikelompokkan berdasarkan umur, komposisi, dan
fungsinya. Berdasarkan umur terdapat jaringan muda dan dewasa, berdasarkan
komposisinya terdapat jaringan sederhana dan jaringan majemuk. Sedangkan
berdasarkan fungsinya dibagi menjadi jaringan dasar, pelindung, pengangkut, dan
penguat.
7.2
Saran
7.2.1 Untuk para asisten diharapkan untuk
mengembalikan atau memperlihatkan tugas laporan yang telah dinilai agar
praktikan dapat mengetahui letak kesalahan pada laporan tersebut dan diharapkan mengambil soal pretest yang ada di
modul saja.
7.2.2 Hendaknya praktikan lebih hati-hati saat
menggunakan alat-alat laboratotium dan tidak lupa untuk membersihkan
bagian-bagian yang perlu dibersiihkan, tertib saat melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Baba, Idris, dan Tilaar, Ferdinand F, dan Watung,
Victor NR. 2012. Struktur Komunitas dan Biomassa Rumput Laut di Perairan
Desa Tumbak Kecamaan Pusomaen.Jurnal Ilmiah Platax.Volum i-1
Campbell,
Neil. A dan Jane B Reece. 2010. Biologi
Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Citrosupomo, Gembong. 2000. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah
Mda University press
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB
Mahriani.
1997. Anatomi Tumbuhan. Jember:
Laboratorium biologi Universitas Jember
Papuangan,
Nurmaya, dan Nurhasanah, dan Djurumudi, Mudmainah. 2014. Jumlah dan Distribusi
stomata pada tanaman penghijauan di Koata Ternate. Jurnal Bio Edukasi.Volume 3 No 1
Sudarmadi,
Hartono. 1996. Tumbuhan Monokotil.
Jakarta: PT Penebar Swadaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar